Dear You,
Hey kamu.
Iya kamu.
Kamu yang belakangan ini selalu mengisi hari-hariku.
Entah mengapa detik ini aku memikirkanmu.
Aku tahu.
Aku memang bodoh.
Dan aku sadari itu.
Aku terlalu terbelenggu oleh bayang-bayang masa laluku.
Aku terlalu berharap pada sesuatu yang tidak pasti.
Aku terlalu sibuk mencari seseorang yang sempurna.
Aku tidak pernah sadar dengan ketulusan hatimu.
Tetapi kamu selalu berusaha menjadi yang terbaik.
Aku tahu.
Aku memang jahat.
Dan aku sadari itu.
Bahkan saat aku sedang bersamamu,
aku masih memikirkan dan membahas sosok masa laluku.
Tanpa memikirkan betapa teriris-irisnya hatimu.
Tetapi kamu masih bisa tersenyum untukku.
Aku tahu.
Aku memang egois.
Dan aku sadari itu.
Aku masih ingin bersenang-senang dengan pria lain.
Aku masih ingin jalan bersama pria lain.
Aku masih ingin bebas melakukan apapun dengan pria lain.
Tanpa memikirkan betapa terbakarnya hatimu saat itu.
Tetapi kamu selalu sabar.
Aku tahu.
Aku memang kekanak-kanakan.
Dan aku sadari itu.
Aku memang labil.
Aku memang emosian.
Aku memang "rudet".
Tanpa memikirkan betapa kesalnya perasaanmu.
Tetapi lagi-lagi kamu selalu sabar menghadapiku.
Maaf.
Maafkan aku.
Maafkan aku yang bodoh.
Maafkan aku yang jahat.
Maafkan aku yang egois.
Maafkan aku yang bodoh, jahat dan egois.
Aku terlalu terbelenggu oleh ilusi, emosi dan ego ku sendiri.
Aku terlalu dibutakan oleh kesakithatianku terhadap masa lalu.
Aku terlalu tunduk dengan rasa penasaran dengan masa lalu.
Aku terlalu naif, egois, dan keras kepala.
Aku terlalu terobsesi dengan masa laluku.
Kini aku sadar.
Aku tidak perlu menunggu seseorang yang tidak pasti.
Aku tidak perlu menanti sesuatu yang tidak pasti
Aku tidak perlu memperjuangkan sesuatu yang tidak patut untuk diperjuangkan.
Aku tidak perlu berkorban demi orang yang tidak mempedulikanku.
Aku tidak perlu mencintai seseorang yang tidak tulus mencintaiku.
Kini aku sadar.
Ada hati yang sedang menunggu ku.
Ada hati yang sedang menanti.
Ada hati yang sedang memperjuangkan ku.
Ada hati yang rela berkorban untukku.
Ada hati yang benar-benar tulus mencintaiku.
Siapakah dia ?
Kamu.
Iya kamu.
Kamulah orangnya.
Andi Wira Saputra :)
With Love,
Glaverina Reiska.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar