Sabtu, 05 Maret 2016

Selamat Ulang Tahun, Mantan Terindah....

Hari ini, 5 Maret 2016 akhirnya datang juga. Hari dimana aku telah merencanakan sesuatu bersama Milati sahabatku. Sesuatu yang kami pikir akan dikelilingi kebahagiaan untuk kami berempat. Sudah lama kami merencanakan sebuah surprise kecil-kecilan untuk pasangan kami yang sama-sama berulangtahun. Konsep, dekorasi dan kue ulang tahun sudah dipikirkan dengan baik. Tinggal menunggu waktunya tiba. Dulu perlu waktu berbulan-bulan untuk menunggunya, tetapi sekarang telah tiba saatnya.

Namun dari kemarin aku sangat gelisah. Aku ingat betul akan rencana kami itu. Tetapi, apakah aku tetap akan melaksanakan rencana kami ? Waktu telah bergulir begitu cepat dan waktu mengubah segalanya. Sekarang sudah beda kondisinya. Aku bukan siapa-siapanya Marvell lagi. Harus aku sadari itu.

Milati sudah berkoar-koar di recent update mengucapkan selamat ulang tahun untuk Zaini dan Marvell. Tak lupa mengedit foto Zaini dengan aksen ulang tahun dan menjadikannya display picture.

"Selamat ulang tahun mas sayang dan ka Marvell." hatiku tersentak kemudian aku mengiriminya pesan, "Mil, sepertinya rencana kita dulu pupus sudah (emot sedih, emot nangis)"

"Iya ya Glave, malah kemarin aku ngomongin sama Zaini dan ia bilang kenapa ga ngasih surprise aja. Haha. Gimana Glave? Mau jadi ngasih surprise?"

"Ga tau Mil, pengen sih. Tapi tiap kali aku mau berjuang buat dia, pasti dia selalu bikin aku gendok dan nyerah. Aku takut gendok lagi. Masalahnya sekarang aku bukan siapa-siapanya lagi."

"Iya sih, tapi kan ini udah direncanain dari jauh-jauh hari. Aku tanya Opal deh dia lagi dimana."

"Iya mil sebenernya dari hati aku yang terdalam aku pengen banget ngasih surprise ke Marvell tapi gimana ya, udah beda kondisinya sekarang."

"Kamu ngucapin ke dia ga?"

"Ia mil ngucapin, tapi belum di bales"

Tadinya aku akan memberi ucapan tengah malam, tapi lagi-lagi aku sadar diri. Aku bukan siapa-siapa lagi. Dan aku mengurungkan niatku itu.

"Selamat ulang tahun ya. Cieee ulang taunnya kembaran sama Zaini. Haha. Semoga cepet lulus, cepet nikah haha. Semoga dan semakin aja deh ya buat kamu."

Itu lah kata-kata yang aku ucapkan. Tidak puitis, tidak berlebihan, seperlunya saja. Sekali lagi, aku sadar diri. Setidaknya aku ingat pada ulang tahunnya. Tidak seperti dia yang sama sekali tidak mengucapkan selamat saat aku ulang tahun, atau wisuda. Padahal aku sudah berkoar-koar di semua sosmed. Sudah kode keras sekali. Sekalinya dia mengucapkan selamat hanya ketika aku beres sidang dan itupun dia tidak ada bersamaku dan tidak memberiku semangat sebelum sidang dan aaaaaah sudah jangan dibahas nanti aku nangis lagi.

Kembali lagi ke topik utama. Milati mencari tahu dimana keberadaan Marvell. Ternyata ia sedang ada di Sukabumi dan akan pulang sore ini.

Aku cek bbm ternyata dia membalas,
"Iya hehe. Cuma umurnya aja yang ga kembaran. Makasih ya :)"

Melihat responnya cukup baik, aku kemudian membalasnya lagi dengan sedikit bercandaan.

"Hahaha lebih tua ya #eh . Hahaha. Bisa meren traktir nonton comic 8. Hahaha"

"Iya lebih tuir. Haha duh akunya lagi di sukabumi"

"Tapi keliatan kamu lebih muda daripada Zaini. Haha, yah kapan dong balik bandung? Long time no see"

"Iya. Hehe. Besok kayaknya"

Kemudian aku bbm Milati
"Mil dia bilang balik besok. Gimana dong?"

"Ih ke aku mah bilangnya sore ini"

Hmmm. Lagi-lagi hal kecil yang dilakukan Marvell selalu bisa membuatku gendok. Kenapa harus berbohong? Ini hanya hal kecil.

"Coba ajak ketemu Glave"

"Iya Mil, apa aku bilang gini ya. Besok ktmu bisa ga? Plis ini mah kamu jangan menghindar. Aku cuma mau ngelaksanain janji aku sama mei. Sbnrnya udh lama. Ga enak aja kalo ga dilaksanain nnti akunya ga tenang. Mungkin itu yg terakhir. Setelah itu aku ga akan ngusik hidup km lagi. Gimana Mil?

"Jangan Glave, nanti dia takut duluan. Coba aja ajak ketemu. Gapapa sedikit maksa juga."

"Okey aku coba"

Kemudian aku bbm Marvell
"Besok ketemu yuu. Bisa ga? Udh lama ga ketemu hehe"

Aku sudah bisa menebak pasti jawaban dia insya Allah. Sama seperti waktu kami akan datang ke pesta pernikahan Thaufik di Tasik, ia pun mengatakan hal yang sama yaitu insya Allah. Dan hasilnya apa ? Batal. Gagal. Tidak jadi.

"Insya Allah ya, soalnya besok ada nikahan temen"

Tuh kan apa aku bilang.

"Yaudah kalo gabisa senin aja gimana? Plis ini mah sebentar aja da paling cuma 15 menit"

Beberapa saat kemudian tante ku tumben-tumbenan mengomentari DP ku.

"Siapa tuh Glave? Calonnya ya? Sini kenalin sama tante. Setuju. Setuju."

Membacanya mataku langsung berkaca-kaca.

"Bukan tante. Mantan. Haha. Dia lagi ulang tahun jadi pengen pasang DP sama dia."

Haha. Saking sudah lamanya aku tidak pasang foto dengan cowok dan tidak pernah membawa cowok ke rumah jadi sekalinya update foto dengan cowok dikira calon suami. Haha. Jadi sadar umur. Sudah 23. Sudah pantas untuk menikah. Tapi calonnya mana? Ya semoga Marvell. Aamiin.

Banyak sekali bbmku yang masuk. Dan hampir semua menanyakan apakah aku balikan lagi dengan Marvell? Aku hanya bisa meng-aamiin-i nya.

Jujur saja sampai saat ini aku masih belum bisa melupakan Marvell. Aku belum menemukan lagi sosok seperti Marvell. Walaupun sebentar, tapi berasa sampai saat ini.

Aku membuka bbm, ternyata bbmku masih deliv dan belum dibaca olehnya. Sampai saat ini pukul 22.45 tepat saat aku menulis cerita ini, ia belum membaca bbmku. Padahal 10 menit yang lalu dia update status dan ganti DP.

Tuh kan kenapa sih ada saja yang bikin aku gendok? Kamu tuh maunya apa sih? Aku mendengus dalam hati.

Aku sudah paling tidak paham menghadapi Marvell. Aku harus bagaimana? Aku hanya ingin melaksanakan rencana yang sudah menjadi janji ku bersama Milati. Aku hanya ingin bertemu dengan Marvell. Sejak kejadian itu, kami belum pernah bertemu lagi sampai saat ini.

Dear Marvell,

Jika suatu saat kamu membaca tulisanku ini. Aku ingin kamu tahu. Aku sayang kamu. Aku masih sangat sayang kamu sampai detik ini. Aku ingin kamu kembali. Aku senang jika kamu sering menanyakanku kepada Milati. Tetapi aku tidak tahu bagaimana caraku menunjukkan perasaanku kepadamu. Kamu sering menanyakanku kepada Zaini, tetapi ketika aku akan berjuang untukku kamu selalu mematahkan semangatku dengan hal-hal kecil yang membuatku kecewa. Ternyata responmu buruk. Apa mungkin kamu sudah melupakanku? Atau kamu gengsi? Buanglah gengsimu Vel, dulu saja aku rela menangis di depanmu bahkan di depan banyak orang hanya demi kamu. Apa belum cukup rendah harga diriku?

Marvell, sebenarnya aku ingin memberi kejutan di hari ulang tahunmu ini. Aku dan Milati sudah merencanakannya dari jauh-jauh hari. Tapi kenapa, kamu sepertinya tidak respon. Kamu seperti tidak ingin bertemu denganku. Vel, sekali lagi tolong buang gengsimu. Aku tahu kamu paling anti balikan dengan mantan. Tapi Vel, aku sayang kamu. Entah dengan cara apalagi aku harus mengatakannya kepadamu.

Marvell jika kamu tidak ingin melihatku lagi, tolong lah. Izinkan aku bertemu denganmu. Sekali saja. Untuk melaksanakan janjiku bersama Milati. Walaupun bukan surprise lagi namanya jika diberi tahu. Tapi yang jelas, aku ingin bertemu denganmu walaupun hanya sebentar. Setelah itu, aku berjanji tidak akan mengusik kehidupanmu lagi. Aku akan pergi dari hidupmu Vel. Mungkin selama-lamanya kamu tidak akan pernah bisa melihat kehadiran wanita bodoh yang mencintaimu lagi. Aku akan mem-block semua sosmed mu jika perlu. Agar aku benar-benar menghilang. Aku berjanji Vel.

By the way, aku menulis cerita ini sambil mendengarkan lagu Kahitna-Soulmate.

... Meskipun tak mungkin lagi, tuk menjadi pasanganku. Namun ku yakini cinta, kau kekasih hati....

Itu lagu untukmu Vel. Liriknya menggambarkan perasaanku saat ini. Aku yakin kamu membaca tulisan ini jauh-jauh hari setelah aku menulisnya. Jadi ku harap ketika suatu saat kamu merindukanku, dengarkanlah lagu ini.

Sekarang sudah hampir pergantian hari. Sudah dulu ya. Aku ingin bercerita pada Allah dan memohon pada-Nya agar kamu menjadi jodohku. Hehe

Sekali lagi aku ucapkan selamat ulang tahun Marvell, mantan terindahku ❤