Dulu aku tak terlalu menginginkanmu. Awalnya aku hanya iseng mencoba memilihmu. Tak ku sangka kita berjodoh. Padahal diluar sana ada temanku yang sangat mengharapkanmu. Aku sempat merasa tidak enak pada temanku karena ternyata pada kenyataannya engkau ditakdirkan untukku bukan untuknya. Entah aku harus merasa sedih atau senang yang jelas aku hanya bisa bersyukur.
Kemudian aku masuk ke dalam kehidupanmu. Aku ingin melengkapi kekuranganmu dan berusaha menyempurnakannya. Dari pagi hingga petang aku selalu bersama denganmu. Saat itu kita tidak bisa terpisahkan. Suka duka telah kita lewati. Tetapi perjuanganku untuk mendapatkan fakta tentang dirimu memang cukup sulit. Karena dirimu terlalu pemalu. Tak sembarangan orang bisa mendapatkan informasi tentangmu. Tetapi aku tetap berusaha.
Walaupun dulu perjuanganku sempat sirna karena Bapak menyuruhku untuk segera mengenalkanmu kepadanya. Saat itu aku kurang memiliki fakta akurat tentang dirimu. Sehingga aku hanya bisa mengawang-ngawang tentang dirimu.
Sebenarnya aku sudah cukup lelah untuk berlari mengejarmu. Setiap kali ku bertemu denganmu, kamu selalu tidak pernah mau untuk terbuka. Selalu ada alasan ketika aku hampir berhasil untuk memilikimu. Apakah aku harus tetap bertahan ? Sedangkan sang waktu terus menuntutku untuk menatap masa depan. Apa kamu cukup pantas untuk ku perjuangkan? Ataukah aku harus melupakanmu dan mencari penggantimu ?
Sedangkan untuk mencari penggantimu bukanlah hal yang mudah. Butuh proses dan waktu yang lama. Kepastian yang ku terima setelah penantian panjangpun belum tentu seindah dirimu.
Apa maumu hey? Tolong jangan berkelit lagi. Kali ini aku teramat sangat lelah. Waktuku telah habis terbuang sia-sia karenamu. Bukan aku perhitungan dan tidak mau berjuang, tetapi kini aku hilang arah. Aku seperti berlari ditempat. Tertinggal jauh dari mereka.
Apa susahnya menunjukkan dirimu. Jangan seperti putri malu. Kamu itu indah. Semua orang harus tahu itu. Percayalah padaku.
Ku mohon tunjukkanlah dirimu. Jangan berkelit lagi. Aku ingin bertemu denganmu. Jangan takut, ditanganku rahasiamu aman. Percayalah padaku.
Jangan membuatku bingung. Jangan terus menutup diri. Aku butuh kepastian. Jika memang kamu tidak mau, yasudah aku akan mengalah. Aku akan meninggalkanmu. Jika itu maumu :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar